<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (05/10/2025)</strong> – Karnaval Kebhinekaan dan Budaya dalam rangka Hari Maulid Nabi Muhammad SAW ke-1447 Hijriah di Desa Dalung pada Minggu (7/9) berlangsung meriah dengan hadirnya berbagai penampilan seni Nusantara. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah penampilan Reog Ponorogo, yang dibawakan penuh semangat oleh Paguyuban Reog Pawargo Bali. Dengan iringan musik khas, hentakan kaki para warok, serta atraksi topeng singa barong berbobot puluhan kilogram, reog menjadi tontonan utama yang memukau penonton.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Kekuatan dan kekompakan warga terlihat jelas ketika para penari menampilkan formasi demi formasi. Kostum megah, gerakan lincah ganongan, serta kepiawaian Jalil menghidupkan suasana karnaval. Di puncak pertunjukan, aksi penari mengangkat dadak merak seberat 50–60 kilogram hanya dengan kekuatan gigi dan leher sontak mendapat tepuk tangan meriah. <em><strong>“Reog ini bisa ditampilkan dalam bentuk festival yang lengkap atau Ombyokan untuk acara hajatan. Intinya, penampilan ini adalah wujud komitmen kami menjaga tradisi,”</strong></em> ujar Bapak Haji Joko selaku penanggung jawab pementasan.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Paguyuban Reog Pawargo Bali yang menaungi para penampil sudah berdiri sejak tahun 2000 dan kini memasuki usia 25 tahun. Selama perjalanannya, paguyuban ini konsisten melestarikan reog dengan tampil di berbagai kegiatan budaya maupun adat di Bali. Menurut Haji Joko, banyak orang dulu mengira reog sarat mistis, padahal rahasianya terletak pada teknik dan latihan serius. <em><strong>“Siapa saja bisa menarikan reog jika berlatih tekun, yang penting mampu menguatkan gigi dan leher,”</strong></em> ungkapnya.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Salah seorang penonton, Bu Mirah, mengaku terkesan dengan penampilan reog di karnaval kali ini. <em><strong>“Saya jarang melihat reog secara langsung, biasanya hanya di televisi. Ternyata atraksinya luar biasa dan penuh semangat. Rasanya bangga melihat budaya dari daerah lain bisa tampil di desa kami. Semoga acara seperti ini terus dilestarikan,”</strong></em> ujarnya dengan wajah antusias.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-003).</strong></p>
Paguyuban Pawargo Bali Angkat Marwah Reog Ponorogo di Ajang Karnaval Kebhinekaan dan Budaya Desa Dalung
05 Oct 2025