<p><strong>DALUNG (22/09/2025) </strong>- Kunjungan dan Studi Tiru Pemerintah Desa Dalung bersama 3 Desa Adat (Desa Adat Dalung, Desa Adat Padang Luwih, dan Desa Adat Tuka) ke TPST Tebo Kauh Desa Kutuh dan TPST 3R Jimbaran Lestari pada Selasa (12/8) sukses digelar. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua PHRI Kabupaten Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, S.E., MBA., Bendesa Adat se-Desa Dalung, Bendesa Adat Dalung Ir. I Nyoman Widana., Bendesa Adat Padang Luwih I Ketut Adi Ardana, S.E., Bendesa Adat Tuka I Gede Sukarya, S.H., mewakili Perbekel Dalung, Ka.Si Pemerintahan Desa Dalung I Nyoman Rai Sukanadi, S.T., Direktur Utama TPS3R Jimbaran Lestari Nyoman Sutarma., serta seluruh jajaran pemerintah desa dalung yang mengikuti kegiatan studi tiru ini.</p> <p> </p> <p>Adapun tujuan dari pengolahan sampah untuk menghasilkan bahan bakar dan batako adalah untuk mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan, menciptakan produk bernilai ekonomis, menghemat energi dan sumber daya alam, serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. </p> <p> </p> <p>Diwawancarai setelah kegiatan oleh salah satu Ka.Si Pemerintahan, I Nyoman Rai Sukanadi, S.T., mengungkapkan tanggapan terkait pengamatan sampah yang menghasilkan bahan bakar serta batako sangat bagus. <em><strong>“Itu namanya inovasi kalau Desa Dalung bisa mohon dana dan bisa membeli alat tersebut, kita tidak kekurangan SDM, pasti bisa kalau kita mau belajar. Jadi pengolahan batako itu masuk akal yang diolah dari pecahan botol, karena kalau pecahan botol kita kirim ke Jawa itu tidak akan menghasilkan, kalau kita olah sendiri bisa menjadi pengganti koral untuk membuat batako,”</strong></em> ungkapnya.</p> <p> </p> <p>Melalui dari kegiatan kunjungan ini diharapkan secara bersama-sama dapat mempelajari cara pengolahan sampah adalah dapat menghasilkan bahan bakar dan batako melalui beberapa metode. Sampah plastik juga bisa didaur ulang menjadi batako yang ramah lingkungan dan kuat sehingga dari sampah masyarakat dapat mengolah kembali menjadi barang yang lebih bernilai ekonomis dan bernilai guna.</p> <p> </p> <p><strong>(KIMDLG-020).</strong></p>