<p><strong>DALUNG (28/06/2025) </strong>- Kegiatan Dharma Shanti Krama Badung Tahun Caka 1947 di Desa Dalung pada Sabtu, (31/05) yang bertempat di Wantilan Widya Mandala Utama Pura Dalem Gede Desa Adat Dalung. Dalam kegiatan ini turut hadir Ketua PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak, S.H., Ida Dharma Upapati PHDI Jagat Badung Kesarengin Angga Paruman Sulinggih Sane Meraga Suci., Bupati Badung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik A.A. Ngurah Raka Sukadana, SP.M.Si., Ketua DPRD Kabupaten Badung yang diwakili oleh Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kabupaten Badung I Made Wijaya, S.E., Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Badung., Para Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung., Camat Kuta Utara I Putu Eka Parmana, S.STP,M.M., Perbekel Desa Dalung I Gede Putu Arif Wiratya, S.Sos., Sekretaris Desa Dalung I Made Trimayasa, S.E., Ka.Si Ka.Ur beserta staf di lingkungan Pemerintah Desa Dalung beserta staf di lingkungan Pemerintah Desa Dalung., Kelian Banjar Dinas se-Desa Dalung., Bendesa Adat Dalung Ir. I Nyoman Widana beserta prajuru Desa Adat Dalung., Bapak Ibu Undangan Perwakilan Krama Badung dan umat se-Dharma serta diatensi oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Dalung.</p> <p><br /> Kegiatan Dharma Santi ini merupakan serangkaian akhir pelaksanaan Hari Suci Nyepi dan perayaan Hari Raya Galungan Kuningan yang bertema "Menawa Sewa Medawa Sewa" dan sub tema "Saling Memberi dengan Cinta Kasih yang Bertanggung Jawab". Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dan memupuk rasa dharma dimulai dari skala terkecil, dengan penuh cinta kasih dan bertanggung jawab. Tidak hanya sesudah Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Galungan Kuningan tetapi Dharma Shanti ada dalam kegiatan sehari-hari. Selain Dharma Shanti, acara ini juga diwarnai dengan peluncuran Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Pandita (Sulinggih), yang menjadi simbol langkah maju dalam pelayanan pemerintah serta penghormatan terhadap para Pandita.</p> <p><br /> Ketua PHRI Kabupaten Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, S.E., MBA., menyampaikan bahwa melalui kegiatan Dharma Santi, kita sejatinya banyak belajar tentang nilai-nilai luhur kehidupan. Dharma Santi bukan sekadar kegiatan seremonial pasca hari raya, tetapi menjadi momentum spiritual yang penuh makna, terutama bagi generasi muda. Generasi muda adalah pewaris peradaban, penerus apa yang telah diwariskan oleh para leluhur dalam bentuk nilai, ajaran, dan tuntunan suci yang tertulis dalam lontar-lontar dan kitab-kitab agama. Maka, tidak cukup bagi generasi penerus hanya mengejar kepintaran intelektual dan materi semata, mereka juga perlu membangun kepintaran batin, dengan menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan kebajikan dalam setiap langkah hidup.</p> <p><br /> Beliau menegaskan bahwa nilai-nilai seperti saling menghargai, saling menolong, dan saling mengasihi adalah fondasi penting dalam kehidupan bersama. Hal-hal tersebut harus terus dilatih dan dimaknai, agar tidak luntur oleh zaman yang serba cepat dan individualistik. Dalam suasana Dharma Santi, kita diajak untuk menyadari pentingnya kehidupan yang harmonis dan damai, yang tidak dapat terwujud apabila kita masih membiarkan Sad Ripu (enam musuh utama dalam diri manusia menguasai hati dan pikiran). Kesombongan, iri hati, kemarahan, nafsu, kebingungan, dan kemalasan rohani harus disadari, dihadapi, dan dilepaskan agar kehidupan menjadi lebih terang dan penuh welas asih.</p> <p><br /> Beliau menambahkan bahwa generasi muda tidak hanya menjadi cerdas secara akademik, tetapi juga menjadi penjaga nilai dan tradisi luhur agama Hindu yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam menghadapi dunia yang penuh tantangan, Dharma Santi mengajarkan kita untuk menundukkan ego, menyatu dalam cinta kasih, dan hidup dalam semangat kebersamaan. <em><strong>“Dengan demikian, cita-cita kehidupan yang damai dan rukun tidak lagi menjadi angan-angan, tetapi benar-benar bisa diwujudkan mulai dari diri sendiri, dari lingkungan terkecil, hingga menjadi getaran kedamaian yang meluas ke seluruh dunia,"</strong></em> ucapnya.</p> <p><br /> <strong>(KIMDLG-005).</strong></p>
Saat Sad Ripu Luruh dalam Damai, Dharma Santi Menuntun Jiwa pada Kasih Sejati
28 Jun 2025