Antusias Krama Banjar Adat Pengilian Dalam Membersihkan Jempana Dalam Menyambut Melasti

DALUNG (30/04/2025) – Antusiasme para bapak-bapak Banjar Pengilian tampak begitu besar dalam kegiatan pembersihan jempana sebagai bagian dari rangkaian persiapan upacara Melis yang akan dilaksanakan menjelang Hari Raya Nyepi Saka 1947. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 25 Maret 2025, dan menjadi wujud nyata semangat gotong royong serta rasa tanggung jawab warga terhadap pelestarian tradisi adat dan spiritual. Jempana, sebagai sarana penting dalam prosesi Melis, dibersihkan dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian oleh para krama banjar. Mereka bergotong royong membersihkan setiap bagian dari jempana, mulai dari struktur kayu, ukiran, hingga kain pelengkap, guna memastikan jempana siap digunakan dalam keadaan suci dan layak. Salah satu tokoh masyarakat Banjar Pengilian, Bapak Ketut Winartha, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pengabdian spiritual yang tidak bisa dilepaskan dari tradisi umat Hindu Bali. “Jempana bukan hanya sekadar benda, tetapi simbol dari yang kita muliakan. Maka membersihkannya adalah bentuk bhakti kita sebelum prosesi Melasti dilakukan,” ujarnya. Selain membersihkan jempana, para bapak-bapak juga melakukan pengecekan kelengkapan lain seperti hiasan, tandu, dan aksesoris pelengkap yang akan digunakan dalam iringan upacara. Semua kegiatan dilakukan dengan semangat dan kekompakan, tanpa mengabaikan nilai-nilai kesucian dan penghormatan terhadap prosesi adat. Kegiatan ini turut mendapat apresiasi dari generasi muda yang menyaksikan langsung bagaimana semangat para orang tua mereka dalam menjaga tradisi tetap hidup. “Melihat bapak-bapak bekerja sama seperti ini memberi kami contoh nyata tentang pentingnya menjaga warisan budaya. Kami jadi lebih semangat untuk terlibat aktif dalam kegiatan banjar,” ungkap salah satu anggota Sekaa Teruna, De Adit. Dengan persiapan yang matang dan semangat gotong royong yang terus terjaga, masyarakat Banjar Pengilian berharap upacara Melis dapat berlangsung dengan lancar, khidmat, dan penuh makna spiritual, menyambut Nyepi sebagai momentum penyucian diri dan lingkungan. (KIMDLG-007).