<p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><b><span lang="EN-US" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">DALUNG (30/04/2025)</span></span></span></b><span lang="EN-US" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times=""> - Ogoh-ogoh merupakan salah satu tradisi yang sangat khas di Bali, terutama menjelang Hari Raya Nyepi. </span></span></span><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Banjar Campuan Asri Kangin, ogoh-ogoh Nala Kuda Panolih dari ST. Bhineka Eka Prapti menjadi sorotan utama dalam perayaan tahun ini. Ogoh-ogoh ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat setempat.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Nala Kuda Panolih yang memiliki makna dari kekuatan dan keberanian. Dalam proses pembuatannya, para ST Yowana Bhineka Eka Prapti bekerja sama dengan penuh semangat. Mereka menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu, kertas, dan cat untuk menciptakan ogoh-ogoh yang megah dan penuh warna. Setiap detail dari ogoh-ogoh ini dirancang dengan cermat, mulai dari bentuk hingga ekspresi wajah, yang semuanya memiliki makna tersendiri. Proses pembuatan ogoh-ogoh ini dimulai dari beberapa bulan sebelum perayaan pengrupukan. Para Seka Teruna Yowana banjar berkumpul untuk merancang dan membangun ogoh-ogoh, sambil berbagi cerita dan pengalaman. Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan di antara warga, tetapi juga menjadi ajang untuk mengekspresikan kreativitas. Setiap tahun, tema ogoh-ogoh berbeda-beda, dan tahun ini, Nala Kuda Panolih dipilih sebagai simbol harapan dan perlindungan bagi masyarakat di Banjar Campuan Asri Kangin.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Pada hari pelaksanaan, ogoh-ogoh Nala Kuda Panolih diarak keliling bundaran Dalung Permai dengan diiringi gamelan tradisional beserta tarian. Masyarakat setempat dan pengunjung dari luar daerah berkumpul untuk menyaksikan prosesi ini. Suasana penuh keceriaan dan semangat, di mana semua orang berpartisipasi dalam merayakan tradisi ini. Arak-arakan ogoh-ogoh menjadi momen yang dinanti-nanti, di mana setiap orang berdoa agar ogoh-ogoh ini dapat mengusir roh jahat dan membawa kedamaian.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Setelah prosesi arak-arakan, acara dilanjutkan dengan penilaian ogoh-ogoh. Mereka memberikan penilaian berdasarkan beberapa kriteria, seperti kreativitas, keindahan, dan makna yang terkandung dalam setiap ogoh-ogoh. Nala Kuda Panolih, dengan desain yang unik dan simbolisme yang mendalam, berhasil menarik perhatian para juri.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Setelah penilaian selesai, suasana semakin meriah dengan pengumuman pemenang. Banjar Campuan Asri Kangin dinyatakan sebagai juara pertama dalam parade ogoh-ogoh Desa Dalung Permai tahun ini. Kemenangan ini disambut dengan sorak-sorai dan kegembiraan dari seluruh anggota ST Yowana Bhineka Eka Prapti. <b><i>"Kami sangat bangga bisa meraih juara pertama. Ini adalah hasil kerja keras dan kebersamaan kami,"</i></b> ungkap I Made Yogi Raditya, salah satu Seka Teruna Yowana. Kemenangan ini menjadi simbol keberhasilan dalam melestarikan budaya dan tradisi Bali. Masyarakat Banjar Campuan Asri Kangin merasa terinspirasi untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam setiap perayaan. <b><i>"Kami berharap dengan kemenangan ini, semangat gotong royong dan cinta terhadap budaya Bali dapat terus hidup di kalangan generasi muda,"</i></b> tambah I Made Yogi Raditya.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Diwawancarai setelah kegiatan, Dewa PT Wiradharma Saputra, Kelian Banjar Dinas Campuan Asri Kangin mengatakan berbagi pandangannya tentang perayaan ini, Perayaan ogoh-ogoh adalah momen yang sangat penting bagi kami. Ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa bersatu sebagai masyarakat Desa Dalung. Nala Kuda Panolih yang kami buat tahun ini menggambarkan kekuatan dan keberanian, serta emosi yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. <b><i>”Kami berharap dengan kemenangan ini, generasi muda dapat lebih menghargai dan melestarikan budaya bali. Ogoh-ogoh bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan moral kepada masyarakat. Kami ingin agar setiap orang yang melihat ogoh-ogoh ini dapat merenungkan makna di baliknya,” </i></b>tuturnya.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Tidak hanya itu, bapak I Nyoman Suarta juga mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan masyarakat dalam proses pembuatan ogoh-ogoh. <b><i>"Tanpa dukungan dan kerja keras dari seluruh ST Yowana, kami tidak akan bisa mencapai prestasi ini. Ini adalah hasil dari gotong royong dan kebersamaan kami, terimakasih,"</i></b> tutupnya.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"> </p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><b><span lang="FI" new="" roman="" style="font-family:" times="">(KIMDLG-023).</span></b></span></span></span></p>
Banjar Campuan Asri Kangin Meraih Juara 1 Pada Parade Ogoh-Ogoh Dalung Permai Tahun Baru Caka 1947
30 Apr 2025