<p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><b><span lang="EN-US" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">DALUNG - (30/04/2025)</span></span></span></b><span lang="EN-US" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times=""> – Paiketan Dalung Permai Gelar Perayaan parade pengerupukan yang diadakan di Bundaran Dalung Permai dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi Caka 1947 pada Jumat (28/3). Acara ini dihadiri oleh Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, S.H., Ketua Paiketan Dalung Permai Gede Rama Sukmayoga Wiweka., Wakil Ketua Umum Paiketan Dalung Permai Ngurah Agung Arpin Dwipayana., I Komang Agastia Widi Kusuma., Dewa Made Ari Saputra., Seluruh Kelian Banjar Adat dan Kelian Banjar Dinas se- Dalung Permai., serta seluruh masyarakat Dalung Permai yang turut hadir untuk memeriahkan malam pengerupukan.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Malam Pengerupukan merupakan tradisi yang dilakukan sehari sebelum Hari Raya Nyepi, di mana masyarakat Bali mengarak ogoh-ogoh, yang merupakan simbol dari segala hal negatif, untuk dibakar sebagai bentuk pembersihan diri dan lingkungan. Tema parade tahun ini adalah "Bersatu dalam Kebersihan dan Keharmonisan", yang mencerminkan semangat masyarakat dalam menjaga lingkungan dan melestarikan budaya.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Acara dimulai dengan sambutan dari Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa mengatakan saya mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam merayakan Hari Raya Nyepi di Dalung Permai ini. </span></span></span><b><i><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">"Perayaan ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan momen untuk merenungkan diri dan menjaga keharmonisan dengan alam. Mari kita jaga kebersihan dan keindahan lingkungan kita,"</span></span></span></i></b><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times=""> ujarnya.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Ketua Paiketan Dalung Permai, Gede rama sukmayoga wiweka, juga memberikan sambutan yang penuh semangat. Ia menekankan pentingnya perayaan ini sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar warga se-Dalung Permai. <b><i>"Melalui parade pengerupukan ini, kita menunjukkan bahwa kita adalah satu kesatuan yang saling mendukung dan menghargai budaya kita," </i></b>tuturnya.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Parade dimulai dengan pertunjukan tarian dari Banjar Lingga Bumi yang merupakan banjar dengan nomor urut 1 dan dilanjutkan dengan arak-arakan ogoh-ogoh. Setiap ogoh-ogoh dihias dengan indah dan mencerminkan berbagai karakter mitologi Bali, mulai dari dewa-dewi hingga makhluk halus. Suasana semakin meriah dengan penampilan tari tradisional Bali yang dibawakan oleh Pemuda Pemudi dari 18 Banjar seDesa Dalung Permai. Mereka mengenakan pakaian adat yang berwarna-warni dan menari dengan penuh semangat, menambah kehangatan acara.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Selama parade, masyarakat terlihat antusias menyaksikan setiap penampilan dan arak-arakan ogoh-ogoh. Suara gamelan dan teriakan sorak-sorai dari penonton menambah semarak suasana malam itu. "<b><i>Kami sangat senang bisa berpartisipasi dalam acara ini. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kreativitas dan kebersamaan kami,"</i></b> ungkap Intan Pradnya, salah satu perwakilan dari pemudi yang diwawancarai setelah kegiatan.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Setelah arak-arakan selesai, acara dilanjutkan dengan ritual pembakaran ogoh-ogoh sebagai simbol pengusiran segala hal negatif. Masyarakat berkumpul di sekitar lokasi pembakaran, menyaksikan dengan penuh rasa syukur. Diwawancarai setelah kegiatan, Agus Sutrisna, salah satu anggota dari Yowana Eka Dharma Bhakti mengatakan <b><i>"Dengan membakar ogoh-ogoh ini, kami berharap dapat membersihkan diri dan lingkungan dari segala hal yang tidak baik,"</i></b> tuturnya.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Kegiatan parade pengrupukan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan budaya Bali. Dengan semangat gotong royong dan cinta terhadap tradisi, masyarakat Dalung Permai menunjukkan bahwa mereka siap untuk melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam perayaan Hari Raya Nyepi.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-size:9.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Dengan suksesnya acara ini, diharapkan perayaan Pengrupukan dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, sehingga budaya Bali tetap hidup dan berkembang di kalangan generasi muda. Perayaan parade pengerupukan di Bundaran Dalung Permai menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dan cinta budaya dapat menciptakan sesuatu yang indah dan bermakna, serta memperkuat identitas masyarakat Bali.   </span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"> </p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><b><span lang="FI" new="" roman="" style="font-family:" times="">(KIMDLG-023).</span></b></span></span></span></p>
Paiketan Dalung Permai Gelar Parade Ogoh-Ogoh di Bundaran Dalung Permai
30 Apr 2025