<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (03/04/2025)</strong> - Paiketan Sekaa Teruna Dalung Permai menggelar kegiatan Technical Meeting Lomba Ogoh-Ogoh yang diadakan mendatang di Dalung Permai. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu (8/3) dan berlokasi di Ruang Rapat Kantor Desa Dalung. Kegiatan ini dihadiri oleh salah satu Dewan Juri Lomba Ogoh-Ogoh Dr. Anak Agung Gede Agung Rahma Putra, S.Sn., M.Sn., Ketua Yowana Paiketan Dalung Permai Gede Rama Sukmayoga S.H, M.H., dan Perwakilan Paiketan Sekaa Truna Dalung Permai.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Sebagai pembukaan acara, Dewan Juri Lomba Ogoh-Ogoh Dr. Anak Agung Gede Agung Rahma Putra, S.Sn., M.Sn. menjelaskan mengenai filosofi ogoh-ogoh. Seperti yang diketahui, ogoh-ogoh merupakan salah satu ikon budaya Bali yang tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Nyepi. Disebutkasn bahwa ogoh-ogoh lebih dari sekadar patung raksasa yang diarak keliling desa, melainkan juga  memiliki akar sejarah dan filosofi yang dalam. Tradisi pembuatan dan pengarakan ogoh-ogoh telah berlangsung turun-temurun, menjadi cerminan kearifan lokal dan kreativitas masyarakat Bali. <em><strong>“Ogoh-ogoh bukan budaya atau karya seni peninggalan leluhur, melainkan budaya baru yang dimulai sejak tahun 1983,”</strong></em> jelasnya.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Dewan Juri yang akrab dipanggil  Gung De Ramaini juga menambahkan secara filosofis, ogoh-ogoh melambangkan bhuta kala, kekuatan jahat yang harus dibasmi. Pengarakan ogoh-ogoh sebelum Nyepi atau yang kerap disebut sebagai Malam Pengerupukkan merupakan simbol penyucian diri dan lingkungan dari pengaruh buruk. Oleh karena itu, ogoh-ogoh umumnya berwujud seram yang melambangkan bhuta kala. Setelah diarak, ogoh-ogoh biasanya dibakar sebagai perwujudan dari pemusnahan kekuatan jahat tersebut. Proses pembuatannya sendiri melibatkan seluruh lapisan masyarakat guna mempererat rasa kebersamaan dan gotong royong. Hal inilah yang mendorong diadakannya Lomba Ogoh-ogoh Dalung Permai yang telah berlangsung selama tiga tahun. <em><strong>“Melalui pendalaman makna ogoh-ogoh ini, saya berharap pemuda-pemudi semakin semangat untuk melestarikan budaya Bali dan mempererat persaudaraan,”</strong></em> tutupnya.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-006).</strong></p>
Mengenal Filosofi Ogoh-Ogoh Pada Technical Meeting Paiketan Sekaa Teruna Dalung Permai
03 Apr 2025