<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (03/04/2025)</strong> - Desa Dalung menggelar acara edukasi dan diskusi aktif bertajuk Bimbingan Teknis Hari Peningkatan Kapasitas TPK Hari Ketiga mengenai pengelolaan sampah organik melalui teknologi biopori jumbo pada hari Rabu (12/3) bertempat di Ruang Rapat Kantor Desa Dalung. Adapun tujuan terselenggaranya kegiatan ini adalah untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam pengolahan sampah organik rumah tangga sebagai upaya mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, dengan menjadikan peserta BIMTEK sebagai pioner kegiatan. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Desa Dalung I Made Trimayasa, S.E., Ketua BPD Dalung Drs. I Nyoman Waga, M.Si., beserta anggota BPD Dalung. Ketua LPM Desa Dalung Drs. Bagus Sapta Tenaya, M.M.Ak., Narasumber dari Teba Kota I Wayan Suara., Ka.Si dan Ka.Ur beserta Staf Pemerintahan Desa Dalung., Kelian Banjar Dinas se-Desa Dalung beserta anggota TPK Desa Dalung serta diatensi oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Dalung. </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Guna menyukseskan program pembuatan Biopori Jumbo di Desa Dalung, partisipasi masyarakat dinilai penting. Hal ini ditegaskan oleh Narasumber dari Teba Kota, I Wayan Suara yang mengatakan bahwa anggaran dan kecanggihan suatu teknologi tidak menjamin 100% program akan berjalan dengan lancar. Melainkan, peran aktif masyarakatlah yang akan membantu program ini untuk terus berkelanjutan. Hal ini turut disetujui oleh Sekretaris Desa Dalung, I Made Trimayasa S.E., yang mengatakan bahwa keterlibatan aktif masyarakat menjadi andil besar dalam program kelestarian lingkungan ini. <em><strong>“Setiap warga akan mengambil peran dalam pengolahan sampah, lalu, setiap warga akan diberi tanggung jawab untuk memilah sampah organik dan anorganik, untuk selanjutnya diolah dalam biopori,”</strong></em> tanggapnya.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Pada kesempatan tersebut juga dijelaskan strategi implementasi program pengolahan sampah organik di Desa Dalung agar keterlibatan masyarakat dapat mencapai angka maksimal sehingga program Biopori Jumbo dapat berhasil. Disebutkan, ada tiga langkah esensial yang harus dilakukan, di antaranya adalah fasilitasi, yaitu memberikan alat dan bahan terlebih dahulu kepada masyarakat, lalu dilanjutkan dengan sosialisasi atau memberikan pemahaman yang tepat kepada masyarakat, dan diakhiri dengan regulasi, yaitu pengadaan aturan yang mengikat. </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Masalah sampah sendiri merupakan masalah yang ada di mana-mana karena dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu populasi yang padat, gaya hidup konsumtif, dan budaya masyarakat yang akan terus memproduksi sampah. Menurut I Wayan Suara, hal paling mendasar yang dapat masyarakat lakukan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mampu memilah sampah organik dan anorganik secara mandiri di rumah masing-masing untuk selanjutnya diolah dalam biopori jumbo. <em><strong>“Edukasi terhadap masyarakat yang paling efektif adalah dimulai dari anak-anak PAUD dan SD, sehingga kami berharap masyarakat menyadari mengenai pentingnya pengolahan sampah sejak dini dan ikut bergerak aktif dalam program biopori jumbo,”</strong></em> tutupnya.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-006).</strong></p>
Berantas Sampah, Pemerintah Desa Dalung Ajak Masyarakat untuk Aktif Mengolah Sampah Organik
03 Apr 2025