Jelang piodalan di Pura Dalem Gede Desa Adat Dalung, ST. Dharma Chanti Banjar Dukuh ngayah memenjor dan megambel.

DALUNG (01/04/2024) – Pada Hari Penampahan Galungan menjadi hari pertama dibukanya Warung Mini oleh Sekaa Teruna Tunas Kusuma yang bertempat di Balai Banjar Lebak, Desa Dalung. Dalam proses persiapan warung mini ini tentu melibatkan pengurus Sekaa Teruna Tunas Kusuma dan juga anggota lainnya, persiapannya dimulai dari membersihkan balai banjar, menata meja, hingga membeli bahan-bahan untuk berjualan dan Warung Mini ini dibuka dari Hari Senin tanggal 26 Februari sampai dengan 9 Maret 2024 . Warung mini adalah sebuah usaha dagang kecil-kecilan yang biasa dibuat oleh Sekaa Teruna di Bali menjelang atau pada saat hari raya Galungan dan Kuningan. Karena hanya buka pada saat rangkaian hari raya Galungan dan Kuningan, maka warung mini hanya bersifat sementara. Warung mini biasanya bertempat di balai banjar dan dijaga oleh pemuda atau pemudi yang terbagi atas beberapa kelompok. Tak berbeda dari biasanya, warung mini menjual makanan minuman ringan dan dengan menu utamanya yakni "Tipat Mie”. Sudah menjadi kebiasaan turun-temurun makanan ini menjadi menu utama yang dijualkan. Tak ada alasan yang pasti, akan tetapi mungkin karena proses pembuatannyq yang tidak memakan waktu lama dan juga dapat menjadi pengganti menu dikala masyarakat bali sudah jemu dengan makanan olahan babi selama hari raya, jadi tipat mie menjadi salah selingan menu yang pas untuk disantap. Adapun target pembeli dari warung mini ini yakni masyarakat setempat yang datang ke balai banjar. Disamping berjualan tipat mie, warung mini juga menyediakan berbagai minuman dingin, kopi, dan beberapa jenis snack serta kacang. Beralih ke jam bukanya, warung mini biasanya dalam sehari terbagi menjadi dua sesi, yakni sesi siang-sore pukul 12.00 - 17.00 wita dan sesi sore pukul 17.00 - 23.00 wita, yang dimana warung mini akan dijaga oleh sekaa truna truni (STT) yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok, satu kelompok biasanya beranggotakan 8-10 orang pemuda pemudi. Apabila sekaa pemuda pemudi ini tidak dapat melakukan tugasnya untuk menjaga warung mini/tidak hadir sesuai jadwal, mereka diperkenankan menukar jadwal dengan kelompok lain, atau dapat membayar denda ketidakhadiran sesuai dengan hasil rapat yang telah disepakati bersama. Pengurus Sekaa Teruna Tunas Kusuma, Rai Yunita berharap pembuatan warung ini dapat terus berlangsung setiap rangkaian Galungan dan Kuningan mendatang. "Selain karena memang menjadi kebiasaan secara turun temurun di STT, pengadaan warung ini juga dapat membantu meningkatkan keaktifan, solidaritas, dan keakraban sekaa truna truni, serta membantu meningkatkan kas sekaa truna truni itu sendiri," Tutupnya. (KIMDLG-002).