<p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><b><span lang="FI" style="font-family:"Times New Roman",serif">DALUNG (09/02/2024)</span></b><span lang="FI" style="font-family:"Times New Roman",serif"> - Bertepatan dengan Rahina Kliwon Wariga, Warga Banjar Campuan Asri Kauh, Desa Dalung melaksanakan Upacara Piodalan, Sabtu (03/02). Upacara ini dihadiri oleh krama banjar Campuan Asri Kauh. Pelaksanaan upacara di Banjar Campuan Asri Kauh adalah salah satu bentuk meningkatkan sradha bakti Umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Rangkaian acara piodalan ini sudah dimulai beberapa hari sebelum puncak piodalan, krama banjar bahu membahu mempersiapkan piodalan. Seperti, pemasangan wastra, dan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan piodalan.Krama Banjar Campuan Asri Kauh meyakini bahwa dengan adanya piodalan ini, Ida Sang Hyang Widhi Wasa akan memberikan perlindungan dan kesejahteraan. Selain itu, piodalan juga diharapkan dapat memperkuat rasa persaudaraan di Banjar Campuan Asri Kauh. </span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-family:"Times New Roman",serif">Upacara piodalan dimulai pada pukul 18.00 wita yang didahului dengan ngaturan pejati piuning ring Pura Ulun Banjar Campuan Asri Kauh. Masyarakat Banjar Campuan Asri Kauh berbondong – bondong menghaturkan sesaji berupa canang raka, ataupun canang sari. Warga masyarakat hadir memadati areal Pura Ulun Banjar. Dilanjutkan dengan melihat pementasan Tari Pendet, Tari Rejang Puspa Mahosadhi, yang dibawakan oleh Ibu – ibu PKK Campuan Asri Kauh, dan Tari Rejang Dewa yang dibawakan oleh anak-anak. Setiap tari memiliki maknanya sendiri. Tari pendet memiliki makna bentuk rasa syukur terhadap Sang Hyang Widhi Wasa atas segala karunia yang diberikan, gerak tarinya mengandung unsur penghormatan kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Tari Rejang Puspa memiliki makna keindahan, kesucian, dan kehebatan Sang Pencipta dalam menjalankan kehidupan di alam semesta. Sementara Tari Rejang Dewa memiliki makna kesejahteraan, kemakmuran, dan kesucian masyarakat Hindu sebagai bentuk pujian terhadap Dewa. </span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="FI" style="font-family:"Times New Roman",serif">Suasana religius sangat terasa ketika para kaum ibu mulai mengumandangkan kidung suci diiringi alunan gamelan khas Bali. Persembahyangan berlangsung khusyuk pada pukul 19.00 WITA hingga 20.00 WITA. Seusai melakukan persembahyangan, krama banjar Campuan Asri Kauh, Widi (23) menyampaikan bahwa dirinya merasa bersyukur bisa hadir menyaksikan pelaksanan upacara, <b><i>"Saya merasa bersyukur bisa hadir menyaksikan pelaksanaan upacara ini. Upacara ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga tradisi dan budaya leluhur kita," Ungkapnya</i></b>. Upacara Piodalan di Pura Ulun Banjar Campuan Asri Kauh merupakan tradisi dan budaya Hindu yang masih dilestarikan. Semangat kebersamaan dan rasa Syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa menjadi penting ditanamkan dalam momen ini. Gede angga, mewakili krama banjar, menyampaikan harapannya, <b><i>“Saya berharap Ida Sang Hyang Wishi Wasa selalu memberikan keselamatan dan kesejaahteraan kepada seluruh warga Banjar Campuan Asri Kauh,” Tutupnya.</i></b></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"> </p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><b><span lang="FI" style="font-family:"Times New Roman",serif">(KIMDLG020).</span></b></span></span></span></p>
Upacara Piodalan ring Pura Ulun Banjar Campuan Asri Kauh, Desa Dalung
09 Feb 2024