<p><strong>DALUNG (30/09/2023)</strong> – Bertempat di Desa Adat Padang Luwih, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung bertepatan dengan Purnama Sasih Kapat pada Jumat (29/09) menggelar tradisi Mesalaran atau Metimpugan Tipat Bantal di areal Pura Desa lan Puseh Desa Adat Padang Luwih, kegiatan ini diikuti oleh Krama lan Yowana Desa Adat Padang Luwih. Dihadiri oleh Camat Kuta Utara I Putu Eka Parmana, S.STP., M.M., Perbekel Dalung I Gede Putu Arif Wiratya, S.Sos, Sekretaris Dalung I Made Trimayasa, S.E., Bendesa Adat Padang Luwih I Gusti Ngurah Oka Suradarma beserta Sabha Desa lan Kertha Desa Adat Padang Luwih., Jro Mangku ring Desa Adat Padang Luwih., Kelian Adat soang-soang Banjar ring Desa Adat Padang Luwih., Manggala Yowana Prasada Amertha Desa Adat Padang Luwih I Nyoman Agus Adiprawira, S.M., M.M kesarengin Sekaa Teruna se- Desa Adat Padang Luwih serta diatensi Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Dalung.</p> <p>Tradisi Mesalaran atau Metimpugan Tipat Bantal, diawali persembahyangan bersama di Pura Desa lan Puseh, Desa Adat Padang Luwih. Pengemasan tradisi Masalaran di tahun 2022 mengimplementasikan tradisi yang dahulu kala dimana adanya paletan/kegiatan "Megibung" sebelum mesalaran, "Megibung" yaitu makan bersama-sama menikmati hasil panen setelah dihaturkan persembahan kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa wujud bhakti dan rasa menyame braya diantara Krama Desa Adat Padang Luwih. Pada saat mesalaran itu di mulai adanya pembagian menjadi 2 kelompok sebelah utara dan sebelah selatan, kelompok sebelah utara ditandai dengan senteng/selendang warna hitam dan sebelah selatan di tandai dengan senteng/selendang warna merah.</p> <p>Diwawancarai setelah kegiatan Perbekel Dalung I Gede Putu Arif Wiratya yang dimana beliau mengatakan tradisi merupakan warisan nenek moyang atau penglingsir kita yang khususnya di Desa Dalung ini, yang dimana kita sebagai anak cucunya wajib melestarikan dan melanjutkan Tradisi tersebut agar tidak terhenti dan putus pada salah satu generasi, seperti contohnya pada Tradisi Mesalaran atau Metimpugan Tipat Bantal yang ada di Desa Adat Padang Luwih ini merupakan tradisi kita yang harus terus kita laksanakan. Selain itu juga tradisi ini menjadi salah satu nilai daya Tarik bagi wisatawan yang dimana kitab isa mempromosikan Desa Dalung yang salah satunya melalui Tradisi Mesalaran atau Metimpugan Tipat Bantal ini. <em><strong>“Harapan saya kedepannya dengan dilaksanakan kegiatan ini bisa menjadi bayangan untuk kita semua akan tradisi – tradisi kita yang ada di Desa Dalung ini, selain itu juga bisa menjadi kesadaran untuk generasi muda kita agar meneruskan tradisi ini hingga mereka memiliki anak cucu nanti,” Ungkapnya.</strong></em></p> <p>Ditambahkan oleh Manggala Yowana Prasada Amertha Desa Adat Padang Luwih I Nyoman Agus Adiprawira yang dimana dirinya mengatakan, kegiatan Perang Tipat Bantal atau Siat Tipat Bantal yang sering disebut Mesalaran ini, salah satu tradisi seni budaya adat Desa Padang Luwih. Bagaimana generasi kita sebagai generasi penerus yaitu landing sektor yowana bisa mempertahankan Seni dan Adat ini, agar keberlangsungan tradisi ini bisa kita jalankan terus menerus sampai generasi – generasi selanjutnya. Dibalik itu semua kita sebagai generasi muda mari kita kemas kita tata dan kita perbaiki dan kita tingkatkan kesenian yang kita tambahkan dibalik inti dari Mesalaran itu tanpa menghilangkan konsep asli dari Mesalaran tersebut. <em><strong>“Dibalik kegiatan ini saya selaku Manggala Yowana Desa Adat Padang Luwih juga berharap besar Pasemetonan kita di Yowana Desa Adat Padang Luwih bisa mempertahankan senitiasa selalu tertata, tiliti dan juga termasuk etika kita dalam melaksanakan tradisi ini, bagaimanapun itu adalah salah satu warisan leluhur yang harus kita pertahankan, harus kita ajegan,” Tutupnya.</strong></em></p> <p><br /> <strong>(KIMDLG001).</strong></p>
Tradisi Mesalaran atau Metimpugan Tipat Bantal di Area Pura Desa lan Puseh Desa Adat Padang Luwih Desa Dalung
17 Oct 2023