<p><strong>DALUNG (10/08/2023) </strong>– Bertempat di Wantilan Kertha Kencana Desa Adat Padang Luwih terlaksananya kegiatan Lomba Penjor & Gebogan dalam rangka Festival Budaya DAPL II pada Minggu (06/08). Turut hadir dalam kegiatan ini Perbekel Dalung I Gede Putu Arif Wiratya, S.Sos., Bendesa Adat Padang Luwih I Gusti Ngurah Oka Suradarma., kesarengin Prejuru Desa Adat Padang Luwih., Perwakilan dari Disbud Kab. Badung sebagai Juri., Manggala Yowana Desa Adat Padang Luwih I Nyoman Agus Adiprawira, S.M, M.M., Kelian Adat se- Desa Adat Padang Luwih., Ketua Sekaa Teruna se- Desa Adat Padang Luwih kesarengin anggota sekaa teruna. Kegiatan Lomba-Lomba (Wimbakara) ini merupakan serangkaian Festival Budaya Desa Adat Padang Luwih yang ke-2 dengan Tema "DARMANING YOWANA MAHOTTMA" yang artinya sebagai tugas utama para pemuda dan pemudi adalah menjaga dan melestarikan adat serta kebudayaannya. Adapun tujuan kegiatan ini agar bisa terus melestarikan Budaya Bali. </p> <p>Diwawancari setelah kegiatan, Manggala Yowana Desa Adat Padang Luwih yang sering dipanggil dengan nama Agus Adi menuturkan Festival Desa Adat Padang Luwih merupakan momen yang luar biasa untuk mendorong semangat berkreativitas dan mempromosikan keberagaman budaya serta warisan lokal. Melalui festival ini, masyarakat dapat merayakan dan menghormati nilai-nilai budaya mereka sambil menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan kreatif dan positif seperti ini. Festival Budaya Desa Adat Padang Luwih dapat menjadi ajang untuk memfasilitasi kolaborasi antara generasi muda dan generasi lebih tua. Ini akan menghubungkan pengetahuan tradisional dengan ide-ide segar, sehingga warisan budaya tetap relevan dan terus berkembang. <em><strong>“Melalui pendekatan ini, Festival Budaya Desa Adat Padang Luwih dapat menjadi tonggak dalam mendorong semangat kreatif dan melestarikan budaya lokal. Ini tidak hanya akan mempromosikan keberagaman budaya, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat khususnya yang ada di Desa Adat Padang Luwih ini,” Pungkasnya.</strong></em></p> <p>Tim Pendamping Juri, Gandi lulusan dari ITB Stikom Bali mengungkapkan betapa kagumnya melihat Festival Budaya Desa Adat Padang Luwih sebab mengadakan kompetisi Seni dan Budaya seperti Lomba Penjor atau Gebogan seperti halnya kegiatan yang sudah diselenggarakan ini dapat mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk berpartisipasi dan berinovasi dalam menciptakan karya-karya baru. Kompetisi ini juga dapat memberikan pengakuan dan penghargaan kepada peserta lomba yang memiliki ide dan eksekusi kreatif. <em><strong>“Diharapkannya untuk kedepannya Festival Budaya Desa Adat Padang Luwih ini dapat menggabungkan elemen tradisional dengan teknologi modern untuk menciptakan inovasi baru dalam penyampaian budaya. Misalnya, penggunaan proyeksi visual atau teknologi interaktif untuk menggambarkan cerita-cerita tradisional,” Ungkapnya.</strong></em></p> <p> </p> <p><strong>(KIMDLG-002).</strong></p>
Tunjukan Semangat Kreatifitas Generasi Muda Melalui Festival Budaya DAPL II
23 Aug 2023