<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (20/02/2023) </strong>- Bertempat di Wantilan Kertha Kencana, Pura Desa lan Puseh Desa Adat Padang Luwih dilaksanakan Kegiatan Bulan Bahasa Bali V Warsa 2023 Desa Adat Padang Luwih pada Minggu (19/2). Turut hadir dalam kesempatan ini Perbekel Dalung diwakili oleh Sekretaris Desa Dalung I Made Trimayasa, S.E., Bendesa Adat Padang Luwih I Gusti Ngurah Oka Suradarma kesarengin Prejuru Desa Adat Padang Luwih., Juru Manggala Adat, Kelian Banjar Adat, Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Manggala Yowana Desa Adat Padang Luwih I Nyoman Agus Adiprawira, S.M., Yowana se-Desa Adat Padang Luwih., kesarengin Juru tabuh lan Juru tari. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya melestarikan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Acara Bulan Bahasa Bali V sekaligus sebagai media untuk mengetuk hati Krama Bali senantiasa menjaga dan memupuk minat dan bakat melestarikan Budaya Bali, diantaranya Nyurat Aksara Bali, Ngwacen Aksara Bali, Mesatua Bali, Ugrawakia/Penganter Acara/MC. Kegiatan ini berjalan dengan lancar diatensi oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Dalung. </p> <p style="text-align: justify;"><br /> Perwakilan Dewan Juri dalam Perlombaan Bulan Bahasa Bali di Desa Adat Padang Luwih mengungkapkan mengenai agenda kegiatan Bulan Bahasa Bali ini yang merupakan bulan bahasa, sastra dan nyastra Bali telah di programkan oleh Provinsi Bali sejak beberapa tahun terakhir bersinergi dengan desa adat di Bali untuk melaksanakannya, dengan tujuan melestarikan dan menjaga / ngajegang budaya dan sastra Bali ini. Kami tentunya sangat mengapresiasi program Bulan Bahasa Bali ini karena menarik antusias dari masyarakat di Desa Adat Padang Luwih untuk berpartisipasi mulai dari yowana Desa Adat Padang Luwih dalam ngwacen aksara Bali (membaca tulisan Bali) lan ugrawakia/enganter acara atau MC, anak-anak SD nyurat aksara Bali (menulis huruf Bali) dan krama istri/ibu-ibu di Desa Adat Padang Luwih mesatua Bali (mendongeng cerita Bali). <em><strong>“Harapan saya kepada Pemerintah kedepannya mempertahankan program ini, atau bahkan menambahkannya dengan yang lain sehingga menjadi program wajib untuk masyarakat. Dan juga kepada masyarakat di Desa Adat Padang Luwih agar mendukung program adat dan budaya Bali ini, karena ini bagian dari mengajegkan Taksu Bali. Dengan tekad bersama sehingga Bali mempunyai ciri khasnya tersendiri dan tidak kehilangan jati diri yang tidak di miliki oleh daerah lain,”. Pungkasnya.</strong></em></p> <p style="text-align: justify;"><br /> Berbicara mengenai Taksu di Bali. Taksu menjadi spirit yang mempunyai kekuatan secara spiritual dan membuat orang yang melakukannya menjadi lebih seken (serius), saje (dilakukan dengan sebenarnya), santep (yakin dan percaya), bisa (mempunyai kemampuan), nawang (tahu), dan dadi (dapat dilakukan). Inilah konsep yang dipegang oleh masyarakat Hindu Bali dari dahulu kala sampai sekarang ini dengan kebudayaan yang diwarisi secara turun temurun dan bernafaskan ajaran agama Hindu. Masyarakat Hindu di Bali pada umumnya yakin dan percaya bahwa taksu adalah kekuatan suci Tuhan yang dapat membangkitkan dan meningkatkan daya kreativitas, intelegensia, serta kemampuan intelektualitas seseorang, yang dihubungkan pula dengan kemahakuasaan manifestasi Tuhan. Para pelaku seni di Bali memperoleh kekuatan suci Tuhan ini sehingga mampu menghasilkan karya seni yang berdaya pukau tinggi atau diistilahkan metaksu. Taksuini tidak saja diperuntukkan dalam bidang kesenian, bahkan lebih dari itu, setiap aktivitas kehidupan masyarakat Hindu di Bali merujuk pada taksu. Oleh karena itu, spirit taksu inilah yang memberikan kekuatan kepada masyarakat Hindu di Bali dalam menjaga esensi kebudayaan Bali tetap ajeg dan semakin berkembang sampai sekarang ini.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-002).</strong></p>
Bulan Bahasa Bali Desa Adat Padang Luwih warsa 2023, Ngiring Sareng Sami Ajegang Budaya Bali
25 Feb 2023