<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (08/02/2023)</strong> -  Kunjungan Rumah Pendampingan kepada Calon Pengantin (Catin) oleh Kader TPK Desa Dalung bertempat di Banjar Kung dan Banjar Tuka, Desa Dalung. Turut hadir dalam kegiatan ini Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) masing-masing Banjar., Penyuluh KB Desa Dalung Ir. Luh Adik Utami., Dan Penyuluh Agama dari Kementerian Agama. Adapun kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Pencegahan Stunting dari hulu di Desa Dalung, dan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada Catin terkait pencegahan stunting dan memantau kesehatan Catin dalam mempersiapkan kehamilan Catin agar tidak melahirkan bayi stunting. Dalam hal ini Catin dianjurkan untuk melakukan scraning kesehatan diantaranya pengukuran HB, Lila, BB, TB, Indeks Masa Tubuh, dll. Hasil scraning kesehatan ini nantinya akan diinput pada aplikasi Elsimil.</p> <p style="text-align: justify;"><br /> Penyuluh KB Desa Dalung menambahkan dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting di Desa Dalung, dari desa sudah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang di tahun 2023 ini menambah kuota tim dari 18 menjadi 20 tim, berdasarkan hasil monev Kader TPK sudah menjalankan tupoksinya dengan baik, sudah melakukan pendampingan Ibu Hamil, ibu Pasca Salin, Baduta termasuk Balita dan pendampingan calon pengantin (catin) dan rutin melaporkan hasil pendampingannya melalui link/aplikasi Elsimil, kader TPK ini juga sudah melakukan pendataan sasaran setiap bulannya dan dilaporkan kepada penyuluh KB. <strong><em>“Dengan aktifnya kegiatan Posyandu dan kader TPK yang melakukan pendampingan ibu Hamil, Balita dan catin diharapkan dapat dicegah bahkan tidak ada ditemukan bayi terlahir stunting,” Pungkasnya. </em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><br /> Ditambahkannya juga, sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ditugaskan sebagai Ketua Pelaksana. Salah satu upaya BKKBN untuk menekan angka stunting adalah melalui pengembangan aplikasi Elsimil, atau Elektronik Siap Nikah dan Hamil. Aplikasi ini diharapkan dapat mendeteksi calon pengantin yang berisiko memiliki anak stunting. Selain calon pengantin, Elsimil juga ditargetkan untuk kelompok sasaran remaja karena kelak akan menjadi calon pengantin. Skrining awal calon pengantin berisiko dilakukan melalui kuisioner pada aplikasi Elsimil. Tiga bulan sebelum pernikahan, calon pengantin diimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan memasukkan data hasil pemeriksaan ke dalam kuisioner. Adapun data yang dimasukkan adalah usia, status gizi (berat badan, tinggi badan, ukuran lingkar lengan dan perut, kadar hemoglobin (Hb)), dan perilaku merokok. Dari data ini, Tim Pendamping Kesehatan (TPK) yang terdiri dari PKK, kader KB, dan tenaga kesehatan dapat mendeteksi calon pengantin dengan faktor risiko stunting. Lalu, TPK memberikan intervensi yang direkomendasikan sesuai kebutuhan, serta memonitor status gizi calon pengantin demi mempersiapkan kehamilan yang sehat. Selain berfungsi sebagai alat skrining dan media komunikasi dengan TPK, Elsimil juga berfungsi sebagai media edukasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, serta cegah kanker. Direktorat Bina Ketahanan Remaja selaku penanggung jawab aplikasi Elsimil di BKKBN akan terus meng-update dan menambah materi edukasi dalam aplikasi.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-002).</strong></p>
Kunjungan Rumah Pendampingan kepada Calon Pengantin (Catin) oleh Kader TPK Desa Dalung
12 Feb 2023