<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (27/01/2023)</strong> - Bhakti Penganyaran dan Persembahyangan Bersama Ngrastiti Bhakti Kecamatan Kuta Utara ritatkala Piodalan ring Pura Uluwatu, Pecatu, Kuta Selatan pada Rabu (25/1). Dari Desa Dalung diikuti oleh Sekretaris Desa Dalung I Made Trimayasa, S.E., Ka.Si dan Ka.Ur beserta staf di Lingkungan Pemerintah Desa Dalung., Kelian Banjar Dinas se-Desa Dalung. Adapun dalam kegiatan ini dilaksanakan serangkaian Pujawali ring Pura Luhur Uluwatu dan berdoa bersama memohon bimbingan tuntunan Ida Shang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.</p> <p style="text-align: justify;"><br /> Dikutip melalui https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ Pura Luhur Uluwatu adalah milik Desa Pekraman Pecatu, dan dikelola oleh Desa Pekraman Pecatu. Secara etimologis kata Ulu berarti ujung, atas, atau puncak, sedang Watu berarti Batu. Jadi Pura Uluwatu diartikan tempat suci yang dibangun di puncak batu karang. Pura Luhur Uluwatu dalam pengider-ider Bali berada di arah barat daya sebagai pura untuk memuja Tuhan dalam wujud Batara Siwa Rudra. Kedudukan Pura Luhur Uluwatu tersebut berhadap-hadapan dengan Pura Andakasa, Pura Batur dan Pura Besakih yang berfungsi sebagai pura sad kahyangan jagat. Pura yang disebut Pura Sad Kahyangan ada enam yaitu Pura Besakih, Pura Lempuhyang Luhur, Pura Goa Lawah, Pura Luhur Uluwatu, Pura Luhur Batukaru dan Pura Pusering Jagat. Berhubung banyak lontar yang menyebutkan Sad Kahyangan, maka tahun 1979-1980 Institut Hindu Dharma (sekarang Unhi) atas penugasan Parisada Hindu Dharma Pusat mengadakan penelitian secara mendalam. Akhirnya disimpulkan bahwa Pura Sad Kahyangan menurut Lontar Kusuma Dewa keenam pura itulah yang ditetapkan. Lontar tersebut dibuat tahun 1005 Masehi atau tahun Saka 927, (www.babad-bali-pura-uluwatu.html). Upacara piodalan atau hari besarnya Pura Luhur Uluwatu jatuh pada hari Selasa Kliwon Wuku Medangsia atau setiap 210 hari berdasarkan perhitungan kalender Saka. Pura Luhur Uluwatu didirikan berdasarkan konsepsi Sad Winayaka dan Padma Bhuwana. Sebagai pura yang didirikan dengan konsepsi Sad Winayaka, Pura Luhur Uluwatu sebagai salah satu dari Pura Sad Kahyangan untuk melestarikan Sad Kertih (Atma Kerti, Samudra Kerti, Danu Kerti, Wana Kerti, Jagat Kerti dan Jana Kerti). Sedangkan sebagai pura yang didirikan berdasarkan Konsepsi Padma Bhuwana, Pura Luhur Uluwatu didirikan sebagai aspek Tuhan yang menguasai arah barat daya. Pemujaan Dewa Siwa Rudra adalah pemujaan Tuhan dalam memberi energi kepada ciptaannya. Pura Luhur Uluwatu juga memiliki beberapa Pura Prasanak atau Jajar Kemiri. Pura Prasanak tersebut antara lain Pura Parerepan di Desa Pecatu, Pura Dalem Kulat, Pura Karang Boma, Pura Dalem Selonding, Pura Pangeleburan, Pura Batu Metandal dan Pura Goa Tengah. Semua Pura Prasanak tersebut berada di sekitar wilayah Pura Luhur Uluwatu di Desa Pecatu. Umumnya Pura Kahyangan Jagat memiliki Pura Prasanak. Pura Prasanak ini merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pura Luhur Uluwatu. Pura Prasanak tersebut berada dalam radius sekitar lima kilometer Pura Luhur Uluwatu.</p> <p style="text-align: justify;"><br /> Sementara itu Sekretaris Desa Dalung menambahkan Penganyaran pada hari ini oleh Kecamatan Kuta Utara di Pura Luhur Uluwatu sekaligus persembahyangan bersama yang di lakukan Pemerintah Desa Dalung kita memohon kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan tuntunan dan ucap syukur atas anugrah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua.<em><strong> “Bertepatan dengan Piodalan ring Pura Luhur Uluwatu niki, mudah-mudahan kita semua diberikan tuntunan, diberikan kesehatan dalam melaksanakan tugas-tugas, pekerjaan maupun aktivitas lainnya, serta kita berkehidupan tetap berpedoman pada Tri Hita Karana,” Ungkapnya. </strong></em></p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-002).</strong></p>
Bhakti Penganyaran dan Persembahyangan Bersama Ngrastiti Bhakti Desa Dalung dan Kecamatan Kuta Utara ring Pura Uluwatu
11 Feb 2023